
Apabila Anda bingung mengapa akhir-akhir ini traffic website di halaman hasil pencarian, atau SERP, menjadi tidak stabil dan mengalami fluktuasi secara signifikan, jawabannya adalah Googlequake. Ini menghasilkan terciptanya situasi SEO vs Googlequake di kalangan spesialis SEO.
Istilah Googlequake diberikan sebab situasi di Google seperti sedang quake, atau gempa, melihat pergolakan yang terjadi pada hampir seluruh kategori SERP. Google sendiri juga tidak mengumumkan update apapun terkait algoritmanya, sehingga menjadi momok bagi para spesialis SEO.
Untuk memahami lebih jelas mengenai Googlequake, simak artikel ini hingga akhir!
Table of Contents
Udah Pernah Dengar Googlequake?
Istilah Googlequake digunakan oleh para ahli SEO di seluruh dunia untuk menggambarkan situasi perubahan posisi website pada SERP yang sering naik turun dan berubah-ubah. Istilah tersebut berawal dari sensor Semrush yang menunjukkan fluktuasi traffic pada SERP di seluruh negara.
Fluktuasinya sangat signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga mencapai level SEO vs Googlequake karena dampaknya pada perubahan di SERP. Lebih tepatnya, dampak tersebut berupa ranking atau peringkat website menjadi tidak menentu posisinya.
Situasi tersebut bisa Anda artikan sebagai SERP Volatility.
SERP Volatility
Ketika terjadi Googlequake, situasi yang menjadi inti perhatian adalah SERP volatility. Situasi tersebut merupakan fluktuasi hasil ranking untuk sejumlah set keyword di mesin pencari dalam periode tertentu.
Saat level volatility pada SERP tinggi, artinya ranking atau peringkat terus mengalami perubahan. Sedangkan, ketika level SERP volatility rendah menandakan bahwa ranking cenderung stabil.
Adapun kondisi yang terjadi ketika Googlequake adalah level volatility atau volatilitasnya tinggi, sehingga terdapat kategori hasil pencarian yang bisa mengalami penurunan ranking secara drastis. Contohnya adalah kategori News, yang mana trafiknya sempat menurun selama beberapa minggu.
Apabila Anda bergantung pada trafik website, SERP volatility menjadi hal yang perlu Anda perhatikan sebab dapat mempengaruhi visibilitas website Anda ketika volatilitasnya berada pada level abnormal.
Ada Apa dengan Traffic yang Berubah-Ubah?
Menurut para ahli SEO, naik turunnya traffic yang terus berubah ada hubungannnya dengan percobaan untuk pembaruan sistem algoritma mendatang dari Google. Fluktuasi trafik bisa saja menjadi bagian dari realita terbaru dalam dunia SEO, sehingga situasi SEO vs Googlequake akan terjadi lebih sering.
Mengingat sistem pembelajaran mesin pada Google yang terus mempelajari hal-hal baru, yang mana membuat ranking pada SERP pun turut mengalami perubahan.
Selain itu, terdapat pula ahli SEO yang beropini bahwa perubahan trafik bisa menjadi bentuk pembaruan mendadak dalam sistem ranking penting tertentu, seperti sistem review yang cukup berdampak pada ranking sebab ranahnya yang semakin luas.
Baca Juga: Jangan Habiskan Waktumu, Berikut Algoritma Google yang Sudah Pensiun!
Apakah Google Sengaja Ini Terjadi?
Meski Google belum merilis pengumuman resmi terkait pembaruan atau perubahan pada algpritmanya, namun ahli SEO berspekulasi bahwa Google menciptakan situasi SEO vs Googlequake ini sebagai tahap awal dari penerapan pembaruan inti yang luas.
Terdapat pula ahli yang mengatakan bahwa Google telah menjalankan progres pembaruannya, hanya tidak diumumkan saja.
Kemudian, muncul interaksi antara ahli SEO dengan pihak Google yang intinya mengisyaratkan pembaruan inti, atau broad core update, akan segera terjadi. Sehingga, belum bisa dikonfirmasi bahwa situasi Googlequake dan volatilitas pada SERP memang disengaja oleh Google.
SEO Bukan Sekedar Menjadi TOP RANK
Terlepas dari situasi SEO vs Googlequake yang belakangan terjadi, perlu dipahami bahwa intisari SEO bukan hanya sekedar meraih top rank, atau peringkat teratas pada halaman pencarian. Sebab, peringkat teratas belum tentu memberikan bisnis Anda revenue yang ditargetkan.
Tentu saja ketika Anda berada di top rank, maka bisnis mendapatkan kredibilitas dan brand awareness yang dibutuhkan. Namun, tujuan paling penting yang perlu bisnis Anda capai adalah mengoptimalkan ranking agar menghasilkan trafik berupa klik ke website, hingga akhirnya menghasilkan konversi.
Jadi, konversi adalah tujuan utama dari optimasi dengan SEO. Sementara ranking, penting Anda pelihara agar menjadi jembatan penghasil konversi bagi website Anda dan bukan menjadi satu-satunya target capaian utama.
Pahami Visibility sebagai Faktor Fundamental SEO
Melihat SERP volatility yang menciptakan situasi SEO vs Googlequake dan tidak menutup kemungkinan menjadi realita baru untuk dunia SEO, maka ranking pun bukan lagi indikator krusial dalam melihat performa website.
Sebab, volatilitas pada halaman hasil pencarian di Google bisa membuat sebuah website muncul di posisi yang berbeda-beda hanya dalam satu minggu, bahkan satu hari, dengan perubahan yang konsisten.
Hal tersebut membuat posisi ranking rata-rata website pada SERP kurang akurat, terutama ketika dicari secara manual. Hasilnya, visibilitas website pun menjadi taruhannya.
Maka dari itu, alat dan sistem yang dibutuhkan untuk mempertahankan SEO visibility website Anda akan lebih dinamis. Ranking tidak lagi jadi standar performa website ketika menganalisis perkembangan SEO website Anda, melainkan bagaimana Anda mempertahankan visibility bagi website.
Informasi yang Google Inginkan di Dalam Konten
Anda bisa berjuang dan bertahan dari situasi SEO vs Googlequake yang kompleks jika paham fundamental dari SEO.
Lebih jelasnya, Anda perlu mengingat bahwa Google ingin konten bersifat human-friendly, bisa diandalkan, dan bermanfaat informasi di dalamnya. Jadi, bukan konten yang hanya semata-mata mencari top ranking Google.
Adapun tipe informasi yang perlu Anda masukkan dalam konten dan selaras dengan prinsip Google diantaranya adalah sebagai berikut:
Hasil analisis, riset, dan laporan yang original
Deskripsi topik secara komprehensif, lengkap, dan penting
Informasi unik, menarik, dan berwawasan luas
Isi konten yang walaupun mengambil referensi dari sumber lain, tidak sekedar copy paste dan menambahkan value konten tambahan yang original dan penting
Heading utama atau judul menyediakan deskripsi yang menggambarkan isi konten
Judul utama atau judul halaman tidak berlebihan dan bersifat clickbait
Konten memiliki sumber yang jelas, ditulis oleh ahli di bidangnya, terdapat latar belakang tentang penulis atau website yang memproduksi kontennya
Intinya, konten harus berkualitas tinggi sehingga perlu memperhatikan faktor seperti siapa yang membuat konten, bagaimana konten dibuat, hingga mengapa konten tersebut dibuat.
Baca Juga: Yakin SEO Bukan Kebutuhan dan Hanya Pilihan dalam Bisnis?
Kesimpulan
Googlequake dan SERP volatility membuat fokus untuk penerapan strategi SEO perlu diarahkan pada aspek fundamentalnya saja, yakni memproduksi konten yang bermanfaat, berwawasan, kredibel, dan memberi pengalaman yang memuaskan bagi pengguna.
Meskipun tantangan yang akan Anda hadapi dalam meraih visibilitas pada hasil pencarian organik akan lebih kompleks, Anda cukup menargetkan tujuan agar pengguna yang sesuai akan menemukan Anda kapan saja di waktu yang tepat.
Jadi, jangan hanya berpaku pada top rank Google karena jika terlalu fokus pada peringkat akan berujung tidak relevan lagi setelah ada peristiwa volatilitas halaman pencarian. Sebaiknya, fokus pada kualitas konten sehingga membantu memelihara visibility website di mata Google.
Situasi SEO vs Googlequake memang menjadi pekerjaan rumah yang harus Anda selesaikan agar performa website tetap optimal. Bekerja sama dengan Jasa SEO dari SEO Indonesia bisa menjadi cara yang tepat sebagai solusi menjaga kestabilan website dalam kondisi apapun.
Referensi:
https://www.seozoom.com/google-serps-what-is-behind-this-extreme-volatility/
https://ethanlazuk.com/blog/google-search-ranking-volatility/