Distribusi Konten Berantakan? Cek Content Pillar Anda!

Distribusi Konten Berantakan? Cek Content Pillar Anda!
Oktober 10, 2023 Ananta Abigail
pengertian content pillar

Jika Anda merupakan pembuat konten, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu tentang distribusinya. Untuk beberapa pekerja konten, bisa jadi mengalami masalah seperti distribusi konten berantakan. Maka dari itu, sebaiknya ketahui lebih lanjut dan kuasai tentang content pillars Anda, baik untuk konten website maupun media sosial. 

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan content pillar? Lalu, mengapa hal tersebut menjadi penting dan bagaimana cara menyusunnya? Simak penjelasan berikut hingga tuntas dan pastikan distribusi konten Anda menjadi rapi!

Apa Itu Content Pillars?

Content pillar merupakan sebuah panduan yang di dalamnya memuat berbagai informasi penting terkait strategi dari konten yang akan diunggah. Konten tersebut dapat berupa konten website, media sosial, atau media digital lain.

Secara lebih sederhana, content pillar dapat diartikan sebagai kumpulan tema atau kategori yang digunakan untuk membuat konten. Tujuannya yaitu sebagai informasi supaya pembaca dapat lebih mudah untuk mencari jenis informasi yang sedang mereka butuhkan.

Mengapa Content Pillars Penting?

Meski seringkali tidak terlalu diperhatikan oleh sebagian pembuat konten, tapi sebenarnya ada berbagai kegunaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari menyusun content pillar.

Lebih Terencana dalam Membuat Konten

Dengan menyusun content pillar, maka pembuatan konten Anda pun akan lebih terencana dan rapi. Anda juga dapat lebih terbantu untuk mencari berbagai topik untuk konten selanjutnya. Jika ide sudah lebih mudah dicari, maka riset terkait isi konten pun akan lebih mudah dilakukan.

Menyesuaikan Kebutuhan Audiens

Content pillar sebenarnya tidak hanya berdasarkan dari hal-hal yang ingin disampaikan oleh brand tertentu, melainkan juga perlu memperhatikan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh audiens.

Anda juga dapat membuat susunan yang fleksibel, sehingga nantinya dapat menyesuaikan dengan tren yang populer saat itu.

Meningkatkan Branding

Dengan adanya susunan content pillars, maka Anda dapat memiliki pedoman untuk membuat konten, sehingga tidak akan sering berubah. Dengan begitu, audiens pun akan lebih mudah untuk dijaga supaya tidak setia pada brand Anda.

Ini dapat menjadi ajang branding yang bagus, sehingga konsistensi unggahan konten perlu diperhatikan dengan baik.

Meningkatkan Konversi

Dengan susunan dan distribusi konten yang rapi, maka Anda dapat meningkatkan konversi, terlebih jika terdapat CTA menarik dan tepat yang turut mendukungnya. Ini dapat menjadi strategi marketing digital yang efektif dan efisien, sehingga perlu dijalankan dengan konsisten.

Optimalisasi SEO

Selanjutnya, content pillar juga dapat membantu dalam melakukan optimalisasi SEO. Hal ini membuat susunannya menjadi lebih rapi, maka pengunjung akan lebih mudah untuk mengunjungi berbagai konten yang mereka butuhkan. Hal tersebut selanjutnya dapat meningkatkan peringkat dalam mesin pencarian.

Baca Juga: Yakin SEO Bukan Kebutuhan dan Hanya Pilihan dalam Bisnis?

Bagaimana Menyusun Content Pillars?

Bagi sebagian orang, penjelasan tentang di atas mungkin saja membuat berpikir bahwa hal tersebut akan sulit untuk dilakukan.

Padahal, sebenarnya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan berbagai strategi yang sesuai dengan bisnis Anda. Sebenarnya, distribusi konten sejenis itu bisa jadi sudah dilakukan secara alami oleh Anda, melalui berbagai rencana bisnis yang telah disusun sebelumnya.

Tanpa disadari, mungkin Anda telah memisahkan berbagai konten ke dalam jenis-jenis tertentu, supaya lebih mudah untuk dilihat atau dibaca pengunjung.

Dalam menyusun content pillar, hal yang paling mudah untuk dilakukan yaitu dengan memakai isu atau topik yang paling sesuai dengan jenis bisnis, website, atau media sosial yang sedang Anda kelola.

Dengan melakukan berbagai penyesuaian, maka Anda bisa mendapatkan berbagai jenis konten dan mendistribusikannya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil.

6 Cara Menyusun Content Pillars

menyusun content pillar

Apakah penjelasan pada bagian sebelumnya masih kurang dimengerti? Jika iya, maka sebaiknya Anda lanjutkan untuk membaca bagian ini. Inilah 6 cara yang dapat Anda lakukan untuk menyusun content pillar sesuai dengan kebutuhan.

Riset Kondisi Pasar

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menyusun content pillars yaitu dengan cara melakukan riset pasar. Ini akan membuat Anda lebih memahami apa saja yang sebenarnya dibutuhkan dari target pasar yang akan dijangkau.

Ada berbagai metode yang dapat dilakukan dalam melakukan riset ini, misalnya dengan metode survei atau memanfaatkan aplikasi yang terkait dengan riset pasar. Anda dapat mencari rekomendasi aplikasi gratis, jika tidak ingin ada tambahan biaya yang perlu dikeluarkan.

Riset Tren Industri

Riset kedua yang perlu dilakukan yaitu riset tentang tren industri. Hal ini penting dilakukan setelah Anda sudah mengetahui berbagai ciri dan kondisi dari target pasar Anda.

Ketika akan membuat dan menyebarkan konten, tentu saja Anda tidak ingin jika konten tersebut ternyata telah tertinggal jauh dibanding konten sejenis lainnya. Atau mungkin, konten tersebut menggunakan gaya penyampaian yang sudah tidak lagi diminati oleh masyarakat saat ini.

Sebagian besar orang akan mengikuti apa saja yang sedang populer dan berkembang saat itu, termasuk dalam mencari informasi dan produk tertentu. Maka dari itu, melakukan riset terhadap tren industri merupakan langkah yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.

Bisnis Anda perlu memahami dan mengikuti tren yang ada saat itu, sehingga tidak kalah jika harus bersaing dengan berbagai kompetitor lain dengan industri yang sejenis.

Maka dari itu, menyusun content pillars dapat menjadi senjata untuk siap bersaing dengan berbagai kompetitor.

Riset Kompetitor

Setelah kedua riset di atas telah dilakukan, maka langkah penting selanjutnya yaitu riset kompetitor. Anda perlu melihat bagaimana cara kerja dan konten yang dibuat oleh berbagai kompetitor lainnya.

Bisa jadi, content pillar yang nantinya akan Anda susun justru malah menjadi kurang menarik, kurang unik, atau bahkan serupa dengan apa yang sudah dibuat oleh kompetitor di industri serupa dan Anda seakan meniru mereka.

Dengan melakukan riset ini, Anda bisa mengamati jenis konten mereka, topik dan isu apa saja yang sering dibahas, serta berbagai kelebihan dan kekurangan dari mereka. Hal tersebut dapat menjadi referensi bagi rencana konten Anda nantinya.

Tentukan Persona Brand

Selanjutnya, Anda bisa menentukan persona brand dari website atau media sosial yang Anda miliki. Secara sederhana, persona brand adalah sebuah ciri khas atau karakteristik yang melekat dengan brand tersebut. Dengan adanya persona brand, maka brand akan menjadi semakin unik dan mudah diingat.

Audit Aset Digital

Langkah penting lainnya yang sebaiknya tidak Anda abaikan yaitu melakukan audit terhadap aset digital. Maksudnya, Anda dapat mengamati berbagai konten yang sebelumnya telah dibuat, baik untuk media sosial, website, atau tempat publikasi digital lainnya.

Anda perlu melakukan analisis, konten dengan model dan topik seperti apa yang memiliki performa bagus. Lalu, mana saja yang performanya sejauh ini kurang bagus. Hal ini dapat membuat Anda lebih mudah untuk menyimpulkan konten seperti apa yang lebih disukai oleh pengunjung.

Berbagai analisis dan evaluasi juga dapat dilakukan terhadap bahan dari konten Anda, apakah sudah cukup sesuai atau masih perlu banyak perbaikan untuk ke depannya.

Hal ini juga dapat dilakukan jika Anda akan mulai membuat konten awal dengan langsung menyusun content pillar, sehingga belum ada unggahan konten yang dapat dianalisis.

Susun Content Pillars

Setelah berbagai langkah di atas sudah dilakukan, maka Anda bisa masuk ke tahap penyusunan pilar sesuai dengan kebutuhan.

Secara umum, di dalam content pillar terdapat tiga macam konten sekaligus contoh penerapannya secara sederhana, yaitu:

  • Head term, yaitu topik pembahasan yang paling umum di kategori konten Anda. misalnya, jika konten Anda sangat berkaitan dengan penyakit gigi, maka Anda dapat memilih head term berupa ‘penyakit gigi’.
  • Core topic, yaitu topik inti yang nantinya dapat memperjelas topik umum. Dengan pembahasan yang sama dengan sebelumnya, contoh core topic dapat berupa ‘cara mencegah penyakit gigi’.
  • Subtopic, yaitu sekumpulan aset topik, nantinya dapat disusun menjadi konten yang lebih rinci. Misalnya, ‘jenis makanan yang merusak gigi’ dan ‘cara merawat gigi’.

Itulah berbagai penjelasan terkait content pillars, termasuk alasan mengapa hal tersebut penting dan cara untuk menyusunnya dengan baik.

Setelah memahami penjelasan tersebut, maka Anda akan lebih mudah dalam menyusun distribusi konten, baik dalam bentuk konten website maupun konten yang akan diunggah di berbagai media sosial. Tentu saja, hal tersebut menjadi penting sehingga target dari penyebaran konten pun semakin mudah untuk dicapai.

Selanjutnya, jika ingin mengembangkan berbagai bisnis digital, Anda juga dapat menggunakan Jasa SEO. Dengan begitu, konten yang dihasilkan pun lebih tertata, berkualitas, dan akan lebih mudah untuk menempati peringkat tinggi di mesin pencarian sehingga bisnis pun lebih cepat berkembang.

Referensi:

https://later.com/blog/content-pillars-for-social-media/#:~:text=Content%20pillars%20are%20three%20to,of%20what%20you’ll%20post.

https://en.rattibha.com/thread/1622535560744300547

https://www.sendible.com/insights/content-pillars

https://glints.com/id/lowongan/content-pillar-adalah/

https://compasscopywriting.com/content-pillars-for-instagram-examples/

https://www.hashmicro.com/id/blog/brand-persona/#:~:text=Brand%20persona%20adalah%20karakteristik%20yang,antara%20bisnis%20satu%20dengan%20lainnya

Comments (0)

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK WORKSHOP SEO. KUOTA TERBATAS

DAFTAR SEKARANG
Open chat
1
Halo!
Ada yang bisa kami bantu?