Jangan Habiskan Waktumu, Berikut Algoritma Google yang Sudah Pensiun!

Jangan Habiskan Waktumu, Berikut Algoritma Google yang Sudah Pensiun!
November 6, 2023 Ananta Abigail
algoritma google

Google algorithms jadi aspek yang sangat diperhatikan dalam industri digital marketing, khususnya industri SEO. Sebab, algoritma Google menentukan apakah sebuah website relevan, layak berada di peringkat atas, dan memiliki visibilitas online yang baik.

Tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana nasib sebuah website, sebab algoritma mesin pencari paling populer di dunia ini sangat dinamis dan berubah-ubah. Terdapat sistem yang diperbarui, atau bahkan dihilangkan dan dipensiunkan. 

Jadi, agar waktu Anda tidak sia-sia dan habis, penting untuk mengetahui jenis algoritma Google yang mana yang sudah tidak relevan lagi. Sehingga, Anda tahu apa algoritma yang harus Anda utamakan untuk mendukung perkembangan website. Jadi, intip informasi lebih lanjut mengenai algoritma Google di bawah ini!

Algoritma Google yang Terus Berubah

Google menyatakan keinginannya untuk terus memberikan dan menyediakan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Itulah sebabnya, Google algorithms terus menerus mengalami perubahan dan pembaruan. 

Tujuan utama pengguna Google ketika mengakses mesin pencari ini adalah untuk mendapatkan informasi. Ketika Anda memasukkan sebuah pertanyaan atau kata kunci ke kolom pencarian, maka Google akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan informasi berkualitas yang paling relevan.

Tentu saja hasil paling relevan berada di halaman pertama Google. Jadi, halaman pertama menjadi area yang terus menerus diperbaiki dan diperbaharui oleh algoritma Google. Maka dari itu, jangan heran bila suatu hari website Anda berada di halaman pertama, lalu hari berikutnya sudah tidak berada di peringkat atas lagi.

Contoh penerapan algoritma yang dinamis adalah bagaimana Google di masa lalu mengutamakan optimasi website ketika diakses melalui smartphone, sehingga sistem algoritma mobile-friendly terus diupayakan oleh berbagai website agar tidak mempengaruhi ranking.

Namun di masa kini Google telah menciptakan Core Web Vitals yang didesain untuk melihat berbagai aspek pada website, mulai dari apakah website tersebut interaktif, bagaimana performanya saat memuat konten, hingga kestabilan tampilan halaman. 

Algoritma Google yang Sudah Dipensiunkan

Saat ini, Google tidak memberlakukan lagi beberapa algoritma yang dulunya menjadi faktor utama agar website bisa ranking di halaman pertama Google. Anda bisa memanfaatkan informasi ini agar bisa mengubah fokus pada algoritma terkini dan terbaru yang masih dianggap relevan dan perlu oleh Google. 

Adapun Google algorithms yang sudah tidak relevan lagi dapat Anda ketahui melalui poin dan penjelasan berikut:

Hummingbird

hummingbird google

Algoritma ini merupakan sistem yang memahami maksud atau konteks dari sebuah pertanyaan yang diajukan oleh pengguna pada kolom pencari. Hummingbird bertujuan mengetahui motif pengguna ketika mengetikkan sebuah frasa atau kalimat tertentu pada Google.

Algoritma yang rilis pada tahun 2013 ini tidak berfokus pada kata kunci atau keyword, akan tetapi lebih condong pada konteks yang ingin pengguna temukan. Konsep algoritma Hummingbird menerapkan pencarian semantik, yang memperhatikan tiap kata yang dimasukkan pengguna dalam kolom pencarian.

Mobile-friendly

Algoritma yang satu ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang membuat pengguna Google banyak mengakses website dari ponsel mereka. Sebuah website yang tidak mobile-friendly akan susah diakses melalui ponsel, sehingga pengguna pun akan mencari website lain dengan tampilan yang lebih mobile-friendly.

Itulah mengapa, ketika algoritma ini diutamakan, hasil peringkat teratas Google adalah deretan website yang sudah mengoptimasi situsnya agar mudah diakses melalui ponsel. Bila situs Anda belum dioptimalkan, maka jangan heran bila peringkat di Google menjadi lebih sulit.

HTTPS

website security

Google algorithms berikutnya yang sudah dipensiunkan adalah HTTPS, atau Hypertext Transfer Protocol Secure. Pengaruh HTTPS terhadap ranking Google cukup untuk membuat website dengan isi relatif sama memiliki posisi peringkat yang berbeda. 

Saat ini, hampir sebagian besar situs sudah menerapkan HTTPS, maka dari itu algoritma ini tidka lagi digunakan.

Panda

Selanjutnya, ada sistem Panda yang mengutamakan kualitas konten sebuah website. Algoritma ini mengatur ranking dengan menaikkan peringkat website yang berisi konten-konten berkualitas tinggi dan relevan, serta menurunkan peringkat suatu website yang kontennya kurang bermutu.

Sistem Panda membuat website yang hanya diperuntukkan menjalankan keyword stuffing menjadi tidak berdaya. Sebab, melalui algoritma ini website tidak lagi berhasil berada di peringkat atas jika hanya mengutamakan penumpukan kata kunci dan bukan kualitas konten.

Penguin

Untuk Google algorithms yang diperkenalkan tahun 2012 ini didesain agar dapat melawan spam link yang sering terjadi. Praktik spam link dulunya banyak dilakukan oleh jasa SEO untuk mengelabui hasil pencarian.

Page Speed

Algoritma page speed mengutamakan website dengan performa memuat konten yang cepat. Bila sebuah website memiliki performa yang baik, maka algoritma ini akan menaikkan ranking website tersebut. 

Berbeda dengan website yang lambat durasi memuat kontennya, yang tentu akan terpengaruh peringkatnya sebab berlawanan dengan konsep dari algoritma ini.

Page Experience

page experience

Google algorithms satu ini menggunakan konsep penilaian yang menyeluruh ketika mengevaluasi sebuah website. Mulai dari kualitas konten hingga pengalaman pengguna, berikut referensi yang bisa Anda jadikan panduan dalam page experience:

Core Web Vitals

Dari namanya Anda sudah paham bahwa aspek ini krusial dan dibutuhkan sebagai ukuran kualitas pengalaman pengguna yang memuaskan. Faktor seperti stabilitas visual website, lalu interaktivitas website, hingga kemampuan website dalam memuat konten menjadi dasarnya.

Lebih jelasnya, metrik dalam aspek ini adalah Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), serta Cumulative Layout Shift (CLS). 

Sebuah website yang pengalaman penggunanya baik harus mengusahakan agar LCP website muncul 2,5 detik ketika memuat halaman. Lalu, LID website Anda usahakan kurang dari 100 milidetik agar interaktivitasnya terjaga. Adapun CLS yang mengukur kestabilan visual pada website direkomendasikan memiliki skor kurang dari 0,1.

HTTPS Search Console

Anda harus memahami aspek ini agar mengetahui apakah website Anda memuat HTTPS yang aman atau terdapat elemen yang perlu diperbaiki. Bila website Anda melibatkan informasi sensitif yang berhubungan dengan privasi individual, maka perhatikan aspek secara menyeluruh.

Interstisial dan Dialog

Website Anda harus terhindar dari dialog serta interstisial yang bisa menghambat dan mengganggu pengguna ketika sedang mengakses konten website Anda. Bila terdapat interstitial serta dialog yang mengganggu, Anda harus segera menanganinya agar tidak berdampak buruk pada pengukuran page experience website Anda.

Anda dapat menggunakan banner sebagai alternatif interstisial, karena hanya menggunakan sebagian kecil layar saja ketika ditampilkan. Opsi yang bisa Anda coba selain itu adalah banner HTML yang sederhana dan mirip sebuah iklan kecil. 

Intinya, cari cara agar pengguna mendapatkan pengalaman yang nyaman tanpa terganggu dengan interstisial maupun dialog pada website Anda.

Chrome Lighthouse

Terdapat alat bernama Chrome Lighthouse yang bisa Anda gunakan untuk membantu identifikasi macam-macam faktor yang bisa meningkatkan kualitas page experience Anda, salah satu yang utama adalah kegunaan seluler.

Pada fitur ini, Anda dapat mengetahui hal-hal seperti audit dari performa website, lalu bagaimana aksesibilitasnya, kemudian apakah terdapat aplikasi website yang progresif, hingga perkembangan SEO pada website.

Kesimpulan dari Algoritma Google Terbaru

Google algorithms faktanya memang terus menerus berkembang, memperbarui sistem, hingga menghapus sistem yang tidak lagi relevan. 

Namun Google juga melihat nilai dari setiap algoritma sehingga bila dirasa masih layak dan berguna untuk menjadi faktor penentu kualitas, maka Google akan mengadaptasinya ke sistem yang baru.

Core Web Vitals adalah contoh yang bisa Anda lihat dari pernyataan tersebut, sebab di dalamnya terdapat indikator lama seperti page speed yang diadaptasi menjadi performa pemuatan atau loading performance.

Algoritma terbaru yang disatukan dalam page experience membuat Anda bisa melihat bagaimana Google memiliki visi dan misi dalam mewujudkan pengalaman yang memuaskan bagi para penggunanya. Sehingga, ini menjadi catatan untuk para praktisi SEO hingga digital marketing agar melihat secara keseluruhan ketika melakukan optimasi website.

Jika melihat ke masa depan, tentu akan ada lagi pembaruan hingga perubahan yang dilakukan Google pada algoritmanya agar sesuai dengan kebutuhan pengguna yang kian bertambah. Jadi, penting bagi Anda untuk bersiap-siap dan selalu update dengan dinamika Google sehingga relevansinya terjaga.

Setelah memahami tentang Google algorithms, Anda bisa bekerja sama dengan Jasa SEO dari SEO Indonesia demi mewujudkan optimasi website yang terjaga aset digitalnya dan tetap update dengan algoritma Google tanpa ribet.

Baca Juga: Kenyataan tentang “Top Rank Google“

Referensi

https://developers.Google.com/search/docs/appearance/ranking-systems-guide#retired-systems   

https://www.seroundtable.com/Google-retired-ranking-systems-removals-35264.html  

https://www.linkedin.com/posts/jtriguritno_pengumuman-algoritma-Google-ini-sudah-activity-7118539346537828352-qxXY/?utm_source=share&utm_medium=member_desktop  

https://www.dewaweb.com/blog/algoritma-hummingbird/ 

Comments (0)

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK WORKSHOP SEO. KUOTA TERBATAS

DAFTAR SEKARANG
Open chat
1
Halo!
Ada yang bisa kami bantu?